Nama :Indah Permatasari
NIM : 931405016
Dosen Pengampu: Ana Fadilah,Lc,MA.
- Pengertian
Jual Beli
Kata jual beli berasal dari bahasa Arab, jual pada bahasa arab dikenal
dengan istilah al-bay’ dari ba’a-yabi’u yang berarti menjual. Dan
kata beli yaitu al-syira dari kata syara yang berarti membeli.
Secara etimologi, jual beli diartikan sebagai pertukaran sesuatu dengan yang
lain atau memberikan sesuatu untuk menukarkan sesuatu yang lain.[1]
Definisi jual beli sejalan dengan firman Allah bahwa jual beli harus didasarkan
pada keinginan sendiri dan atas dasar suka sama suka, sesuai dengan firman
Allah dalam surah al-Nisa ayat 29 :
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”[2]
B.
Transaksi yang diharamkan
1. Menjual barang
yang sudah dibeli atau ditawar orang lain
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي
مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَبِيعُ
بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ
“'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sebagian dari kalian
membeli apa yang dibeli (sedang ditawar) oleh saudaranya".[3]
2.
Minuman keras dan sejenisnya (Narkoba)
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ
سَمِعْتُ أَبَا الضُّحَى يُحَدِّثُ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا
قَالَتْ
لَمَّا أُنْزِلَتْ الْآيَاتُ
الْأَوَاخِرُ مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَلَاهُنَّ فِي الْمَسْجِدِ فَحَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي
الْخَمْرِ
“Abu
Adluha bercerita dari Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala turun beberapa
ayat terakhir dari surat Al Baqarah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
keluar lalu membacakannya di masjid. Kemudian beliau mengharamkan jual beli
minuman keras.”[4]
- Barang
najis
حَدَّثَنَا
سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ لْحَذَّاءُ عَنْ بَرَكَةَ بْنِ
الْعُرْيَانِ الْمُجَاشِعِيِّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يُحَدِّثُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ حُرِّمَتْ
عَلَيْهِمْ الشُّحُومُ فَبَاعُوهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ إِذَا حَرَّمَ أَكْلَ شَيْءٍ حَرَّمَ ثَمَنَهُ
“Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah melaknat kaum
Yahudi. Telah diharamkan lemak atas mereka, namun mereka menjualnya dan memakan
harganya (hasil penjualan). Dan sesungguhnya Allah 'azza wajalla apabila
mengharamkan memakan sesuatu, maka Dia pun mengharamkan juga harganya (hasil
penjualannya)."[5]
- Gharar
yaitu jual beli yang tidak jelas, mengandung unsur
ketidakpstian/spekulasi, dan penipuan.
أَخْبَرَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
نَهَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ
الْغَرَرِ
“dari
Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
dari menjual dengan cara hashah (jual beli, dan jual beli gharar (tidak jelas)."[6]
- Hashat
yaitu jual beli yang tidak jelas luasnya, dengan cara melelpar hashat
(batu kecil) pada tempat batu itu jatuh, itulah tanah yang terjual. Model
ini dilarang karena mengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi.
و حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ
وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ح و حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ
نَهَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ
الْغَرَرِ
Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris dan Yahya bin Sa'id serta Abu Usamah dari Ubaidillah.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
Harb sedangkan lafazh darinya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
dari 'Ubaidillah telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual
beli dengan cara hashah (yaitu: jual beli dengan melempar kerikil) dan cara
lain yang mengandung unsur penipuan.[7]
- Nitaj
yaitu jual beli hasil binatang ternak sebelum memberikan hasil, misalnya
jual beli susu yang masih berada dalam kantong. Model ini juga dilarang
karena mengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi.
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كَانَ أَهْلُ
الْجَاهِلِيَّةِ يَتَبَايَعُونَ لُحُومَ الْجَزُورِ إِلَى حَبَلِ الْحَبَلَةِ
قَالَ وَحَبَلُ الْحَبَلَةِ أَنْ تُنْتَجَ النَّاقَةُ مَا فِي بَطْنِهَا ثُمَّ
تَحْمِلَ الَّتِي نُتِجَتْ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ
"Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari
'Ubaidullah telah mengabarkan kepada Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Dahulu orang-orang jahiliyyah menjual daging anak unta yang masih
dalam kandungan. Dia berkata; Yang dimaksud dengan habalul habalah adalah unta
dibeli berupa apa yang ada dalam kandungannya kemudian unta tersebut mengandung
apa yang diperjual belikan itu, maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang praktek jual beli seperti itu."[8]
- Mulamasah
dan Munabadzah
Mulamasah
adalah si penjual dan pembeli menyentuh pakaian yang dijual atau barangnya
tanpa perlu memeriksa atau membukanya. Dan Munabadzah adalah penjual menjajakan
pakaian yang dimiliki untuk dijual dan pembeli tidak memegang atau melihat
barang tersebut. Dengan demikian, diharamkan jual beli apapun jika pembeli
tidak bisa memeriksa barang tersebut karena ditakutkan akan timbulnya
kecurangan dari pihak penjual.[9]
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ
وَعَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُلَامَسَةِ
وَالْمُنَابَذَةِ
"Telah
menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada Malik dari
Muhammad bin Yahya bin Habban dan dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
mulamasah dan munabadzah".[10]
- Muhaqolah
dan Muzabanah
Muhaqolah
yaitu jual beli tanaman yang belum dituai atau panen, dan muzabanah yaitu jual
beli kurma yang masih ada dipohonnya. Model ini juga dilarang karena mengandung
unsur ketidakpastian atau spekulasi
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
نَهَى
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُحَاقَلَةِ
وَالْمُزَابَنَةِ
“Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Asy-Syaibaniy dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata;
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al Muhaqalah (jual beli
buah yang masih ditangkai dengan gandum) dan Al Muzabanah (jual beli kurma yang
masih dipohon dengan kurma yang sudah dipetik).”[11]
- Mukhadarah
yaitu kurma hijau atau yang belum tampak matangnya. Model ini dilarang
karena mengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi.
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي
قَالَ حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ الْأَنْصَارِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ
نَهَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُحَاقَلَةِ وَالْمُخَاضَرَةِ
وَالْمُلَامَسَةِ وَالْمُنَابَذَةِ وَالْمُزَابَنَةِ
Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Wahab telah menceritakan kepada kami 'Umar
bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada Ishaq bin Abi Tholhah Al Anshari
dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa dia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari Al Muhaaqalah (jual beli buah yang
masih ditangkai dengan gandum), Al Mukhodharoh (jual beli buah atau biji-bijian
sebelum matang), Al Mulaamasah (terjadi jual beli jika calon pembeli memegang
barang dagangan), Al Munaabadzah (jual beli dengan melempar barang dagangan)
dan Al Muzaabanah (jual beli kurma yang masih dipohon dengan kurma yang sudah dipetik)."[12]
- Habalil
habalah adalah jual beli anak unta yang masih didalam perut, dan akan
dibayar jika unta tersebut melahirkan dengan jenis kelamin tertentu.
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كَانَ أَهْلُ
الْجَاهِلِيَّةِ يَتَبَايَعُونَ لُحُومَ الْجَزُورِ إِلَى حَبَلِ الْحَبَلَةِ
قَالَ وَحَبَلُ الْحَبَلَةِ أَنْ تُنْتَجَ النَّاقَةُ مَا فِي بَطْنِهَا ثُمَّ
تَحْمِلَ الَّتِي نُتِجَتْ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ
"Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari
'Ubaidullah telah mengabarkan kepada Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Dahulu orag-orang jahiliyyah menjual daging anak unta yang masih dalam
kandungan. Dia berkata; Yang dimaksud dengan habalul habalah adalah unta dibeli
berupa apa yang ada dalam kandungannya kemudian unta tersebut mengandung apa
yang diperjual belikan itu, maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang praktek jual beli seperti itu."[13]
- Talqi
jalab adalah petani membawa hasil panen kekota, kemudian orang kota
menjual dengan harga yang ditetapkan sendiri. Jual beli ini dilarang
karena dapat mengakibatkan pemasok tunggal, karena itu harus dijual
dipasar terbuka.
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كُنَّا
نَتَلَقَّى الرُّكْبَانَ فَنَشْتَرِي مِنْهُمْ الطَّعَامَ فَنَهَانَا النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَبِيعَهُ حَتَّى يُبْلَغَ بِهِ سُوقُ
الطَّعَامِ
قَالَ أَبُو
عَبْد اللَّهِ هَذَا فِي أَعْلَى السُّوقِ يُبَيِّنُهُ حَدِيثُ عُبَيْدِ اللَّهِ
“Telah
menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah berkata, dari Nafi' dari 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata:
"Kami dahulu biasa menyongsong kafilah dagang lalu kami membeli makanan.
Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami membelinya hingga
makanan tersebut sampai di pasar makanan". Berkata, Abu 'Abdullah Al
Bukhariy: "Ini larangan untuk transaksi diluar pasar sebagaimana
dijelaskan oleh hadits 'Ubaidullah".[14]
- Hadir
al-Ibad yaitu monopoli dengan tujuan harga yang tinggi
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحَنَفِيُّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
نَهَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيعَ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَبِهِ
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
"Telah
menceritakan kepada 'Abdullah bin Shabbah telah menceritakan kepada kami Abu
'Ali Al Hanafiy dari 'Abdurrahman bin 'Abdullah bin Dinar berkata, telah
menceritakan dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang kota menjual untuk orang
desa": Hadits ini telah dikomentari oleh Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma."[15]
- Najsy
yaitu membeli barang karena mendengar akan naik lalu dijual dengan harga
yang tinggi ketika harga sudah naik
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّجْشِ
"Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Nafi' dari Ibnu
Umar, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang (jual beli) najasy
(penipuan)."[16]
- Ikhtikar
yaitu penimbunan gandum atau barang hanya untuk menaikkan harga dengan
sengaja. Iman abu Hanifah membatasi hukum pelarangan ini hanya pada
gandum, imam Yusuf untuk semua hal yang mana penimbunan itu akan
membahayakan kepentingan umum.[17]
حَدَّثَنَا
نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ سَالِمِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ
بْنِ جُدْعَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجَالِبُ مَرْزُوقٌ وَالْمُحْتَكِرُ
مَلْعُونٌ
"Telah
menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Abu Ahmad Telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Ali bin Salim bin
Tsauban dari Ali bin Zaid bin Jud'an dari Sa'id bin Al Musayyab dari Umar bin
Khaththab ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang yang mencari nafkah itu diberi rizki dan orang yang menimbun itu dilaknat."[18]
[1] Idri,
“Hadis Ekonomi, Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi”( Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2015), Hal.155
Lucky Eagle Casino & Hotel | Hotel Near Me | MJH
BalasHapusLucky Eagle Casino & Hotel is in 부산광역 출장마사지 the entertainment district of West 전라북도 출장샵 Virginia and is close to Hollywood and 광명 출장샵 Columbus. Book 안양 출장마사지 direct to save! 삼척 출장안마